Selalu ada hal tentangmu dalam ingatan nona, dalam setiap waktu beberapa rindu sulit ku usir perlahan.
Nona, dari pertama kita dipertemukan hatiku seakan diberi magnet padamu. Ia berbicara meski tak terucap, ia meyakinkan diri ini berkali kali dan kau seakan menarik lebih kuat rasa ini ke puasaran ruang hatimu; tempat yang selalu ingin kususupi lebih jauh dan lebih dalam untuk mengenalmu dan memilihmu.
Nona, aku tak menyangka semesta memudahkan aku menujumu. Berbagai cara kulakukan agar obrolan kita selalu kau tunggu, dan begitupun diriku. Entah hal apa semakin larut kau bawa aku mengenalmu, kau ajak lebih jauh aku untuk lebih dekat. Aku suka dan kau tertawa lewat canda hingga akhirnya kita saling menumbuhkan rasa.
Nona, hari ke hari perasaan ini semakin menggebu bahkan aku tak sadar ia mengalir begitu saja pada tiap obrolan kita.
Nona, saban malam aku berbincang pada langit melalui doa. Aku terus memanjangkan sujud dan meminta; agar selalu ada dan bisa kapanpun untuk membuatmu tertawa, untuk membuatmu bahagia tanpa adalagi luka.
Nona, ketika kau terlelap di sana aku menjagamu dalam mimpi juga doa. Agar kelak, kebersamaan kita ini terus ada, dan berlanjut seterusnya.
Nona, hal-hal yang kita tempatkan di masing masing rasa aku tanamkan juga butir percaya. Dan pada matamu yang meneduhkan ada hal yang tak ingin kujatuhkan; gerimis di matamu.
Karena kau perlu tahu Nona, sebab sedihmu mungkin terlampau banyak namun izinkan aku sebagai pengusap dan pengusir tangismu yang terdepan dan yang paling kuat. Aku ingin menjadi bahu terdepanmu, aku ingin menjadi telinga yang senantiasa menerima apapun yang kau ceritakan setiap waktu.
Nona, Ketika aku sedang dilanda ragu
senyummu mengubah semua itu.
Raga yang kupaksa agar tak jatuh
sosokmu hadir menguatkan langkahku.
Nona, Saat semua menjauh dan menghilang
dengan mengingatmu perasaanku tak lagi bimbang.
Nona, Saat diamku berujung sepi
pelukanmu memecahkan sunyi dan ketika aku jauh darimu rindu sederhana membujukku untuk lebih lama menikmati kebersamaan itu.
Nona, aku memang tak bisa menjelaskan takdir kita seperti apa nantinya, tapi bolehkah aku menyebut namamu berulang ulang pada sepertiga malam. Agar kelak, usahaku menjadi cara yang tepat untuk memilihmu dan menjadikanmu pelengkap sebuah kehidupan.
Nona, teruslah di sampingku, teruslah menjadi menguatkan segala hal yang barangkali tak mampu ketempuh sendirian.
Nona, karena ada kau, hidup tak akan terasa sulit kujalani apapun kondisi dan kenyataannya.
Nona, Terima kasih telah mengubah hariku menjadi tak lagi abu, Terima kasih telah mempercayaiku untuk melangkah bersamamu.
Nona, Tetaplah menjadi rumah yang ternyaman, alasannya aku berteduh dari penat yang kurasa.
Terima kasih Nona, aku bahagia.