Total Tayangan Halaman

Selasa, 27 Juni 2017

AADC 2

Waktu nonton AADC 2, emang greget mau dibilang apa juga. Cukup berkulitas kalo menurut gue. Tapi ternyata, musti diresapi hikmah dengan sudut pandang lain.
Ini salah satunya,

[14 TAHUN AKU NUNGGUIN KAMU!]

Familiar dengan kalimat tersebut?
Atau yang ini

“Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu.. JAHAT!”

Teruntuk kamu yang sedang dibuat menunggu sesuatu yang boleh jadi datang, boleh jadi tidak, mari luangkan waktumu sedikit untuk memikirkan hal ini:

Jika kamu adalah Cinta, apakah kamu juga akan bilang bahwa Rangga jahat?
Sangat mungkin.
Namun, jika dipikirkan kembali, bukankah Cinta punya pilihan untuk tetap tinggal atau tidak menunggu sama sekali?

Untuk wanita-wanita baik yang sedang dibuat menerka-nerka tentang sesuatu yang boleh jadi ada, boleh jadi tidak, ingat pesan ini baik-baik :

“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan pada kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya” – Imam Syafi’i

Mari tanyakan pada titik kecil disudut terjauh, tanyakan pada hati masing-masing , apakah ia sudah meletakkan harapan ditempat yang tepat?

Jika jawabannya “belum”, maka sekarang waktu kita untuk berbenah.
Kenapa kita harus ragu dan dibuat terus-terusan menunggu?
Padahal jelas-jelas Allah sudah memberikan jaminan pada kita :

“ wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) ” An-nuur: 26

Maka itu, lepaskanlah.
Kamu dan dia sama-sama manusia.
Kamu dan dia sangat mungkin untuk saling mengecewakan.

Fokusmu bukan untuk menunggunya, fokusmu adalah untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik.

Dan hatimu? ia berhak akan ketenangan.

Apalagi yang kau cari?
Percayalah.. menemukan akan lebih indah daripada mencari.

Atau mungkin kau yang akan ditemukan?
Siapa yang tahu?

“Tetapi laut, ombak, dan isinya selalu menjadi misteri yang tak terduga-duga, bukan? Orang yang kau sangka belahan jiwa sering kali hanyalah perantara, atau justru pengalih perhatian dari belahan jiwamu yang sesungguhnya.” - Fahd Pahdepie

Lepaskanlah..
maka yang terbaik akan datang.

Hei! kisah-kisah di drama yang kau saksikan, cerita cinta dalam buku yang kau baca, dan dongeng- dongeng yang melegenda,itu semua ada penulisnya.

Tetapi kisah cintamu, siapa penulisnya?

Allah.

Penulisnya adalah pemilik cerita paling sempurna di muka bumi. Tidakkah sedikit saja kamu mau meyakini bahwa kisah kamu pastilah yang terbaik yang dituliskan?

Lepaskanlah.
Maka yang terbaik akan datang :)

Jika suatu hari kamu dibuat ragu, mungkin kamu perlu ingat kutipan dibawah ini :

Kamu tahu? tidak ada kabar adalah kabar, yaitu kabar bahwa tidak ada kabar.
Tidak ada kepastian juga adalah kepastian, yaitu kepastian bahwa tidak ada kepastian.
Hidup ini juga memang tentang menunggu, Menunggu kita untuk menyadari : kapan kita akan berhenti menunggu. – Tere Liye

Minggu, 25 Juni 2017

Antara Eduard Douwes Dekker dan Ernest Douwes Dekker

selama ini banyak banyak buku sejarah di sekolah yang menerangkan bahwa Douwes Dekker adalah penulis buku Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli. Isi buku menceritakan penderitaan rakyat selama 31 tahun sewaktu dilaksanakan tanam paksa. Buku itu menggegerkan warga Belanda, akhirnya tanam paksa dibubarkan. Douwes Dekker juga ikut mendirikan Indische Partij dan merupakan tokoh tiga serangkai. namun tahukah anda bahwa Douwes Dekker Multatuli dan Douwes dekker tiga serangkai adalah dua orang yang berbeda ?

Selama saya belajar sejarah dari SD-SMA tidak pernah ada guru sejarah yang menjelaskan tentang ini. jadi akhirnya tertanam dalam pikiran saya bahwa Douwes Dekker adalah satu orang yang menulis max havelaar dan juga tokoh tiga serangkai. hingga akhirnya kejanggalan muncul di benak saya ketika membaca tentang tiga serangkai. dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu.

Douwes Dekker merupakan nama keluarga (Surname) Belanda. atau kalau disini kita taunya Marga. dan kedua orang ini memiliki nama marga yang sama dan masih memiliki hubungan keluarga. Eduard Douwes Dekker atau Multatuli dan Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi

Eduard Douwes Dekker, yang mempunyai nama Samaran Multatuli lahir di Amsterdam, 2 Maret 1820. Dia adalah orang Belanda yang menentang keras Sistem Tanam Paksa (Culture Stelsel), Douwes Dekker menceritakan penderitaan rakyat pribumi karena tanam paksa dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar. Buku inilah yang banyak di baca orang orang liberal Belanda. buku ini salah satu yang mengilhami munculnya politik etis (Balas Budi) di Hindia Belanda. dan Eduard Douwes Dekker memiliki saudara bernama Jan Douwes Dekker yang memiliki cucu Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi). jadi bisa di bilang Eduard Douwes Dekker masih kakek dari Ernest Douwes Dekker.

Sementara, Ernest yang mempunyai nama lengkap Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (EFE Douwes Dekker) atau Danudirja Setiabudi lahir di Pasuruan 8 Oktober 1879. darah pribumi mengalir di tubuhnya. Mungkin sebab itu juga, dia lebih suka disebut sebagai orang Indonesia daripada orang Belanda. Pada awal pergerakan Nasional bersama Ki Hajar Dewantoro dan dr. Cipto Mangunkusumo yang tergabung dalam Tiga Serangkai, Danudirja Setiabudi mendirikan organisasi Indische Partij.  Danudirja meninggal dan dimakamkan di Bandung tanggal 28 Agustus 1950. Dan mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Kedua orang ini memiliki kontribusi yang besar bagi bangsa kita. Eduard dengan Buku Max Havelaar yang membuka mata kaum belanda tentang kondisi rakyat hindia belanda dan Ernest dengan prinsip nasionalisme dan Indische Partij dalam Pergerakan nasional.
nah sekian.. semoga bermanfaat. jangan pernah merasa bosan belajar sejarah. apalagi sejarah tentang bangsa kita.

Sumber: wikipedia dan buku" sejarah SD-SMA

Sabtu, 24 Juni 2017

Hotel

tolong,
jadikan aku satu-satunya tempatmu untuk berbagi cerita saat kau merasa gundah,
jadikan aku satu-satunya tempat untuk mendengarkan semua keluh kesah,
jadikan aku satu-satunya tempat peristirahatan paling nyaman saat kau lelah,
dan,
tolong,
jadikan aku tempat yang kau sebut sebagai rumah.

namun,
jika kamu menjadikan aku tempat peristirahatan sementara,
sebisa mungkin, aku mencoba untuk baik-baik saja,
karena apapun yang terjadi padamu,
aku akan selalu ada.

Sakit

ada rindu yang tak terobati,
ada cinta yang tak dibalas,
ada aku yang tak pernah dianggap,

se-menyakitkan inikah mencintaimu dalam diam?

Selasa, 20 Juni 2017

Q

pepatah pernah bilang "tak kenal maka tak sayang"  buat apa kenal buat apa sayang kalo ujungnya di asingkan kembali

Kamis, 15 Juni 2017

Perampok cerdas

Perampok berteriak kepada semua orang di bank :

” Jangan bergerak! Uang ini semua milik Negara. Hidup Anda adalah milik Anda ..”

Semua orang di bank kemudian tiarap.

Hal ini disebut “Mind changing concept – merubah cara berpikir“.

Semua orang berhasil merubah cara berpikir dari cara yang biasa menjadi cara yang kreatif.

Salah satu nasabah yang sexy mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat perampok marah dan berteriak, ” Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Hal ini disebut ” Being professional – bertindak professional“. Fokus hanya pada pekerjaan sesuai prosedur yang diberikan.

Setelah selesai merampok bank dan kembali ke rumah, perampok muda yang lulusan MBA dari universitas terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD ” Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita”.

Perampok tua menjawab. ” Dasar bodoh, Uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut “Experience – Pengalaman“. Pengalaman lebih penting daripada selembar kertas dari universitas.

Sementara di bank yang dirampok, si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata, ” Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai uang yang dirampok.”

Hal ini disebut “Swim with the tide – ikuti arus“. Mengubah situasi yang sulit menjadi keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata,” Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut “Killing boredom – menghilangkan kebosanan“. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan Anda.

Keesokan harinya berita di TV melaporkan uang 100 milliar dirampok dari bank. Perampok menghitung uang hasil perampokan dan perampok sangat murka. “Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar,orang bank tanpa usaha dapat 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”

Hal ini disebut sebagai “Knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga daripada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.

Hal ini disebut sebagai “seizing opportunity – berani mengambil risiko“.

Selamat mencermati kisah diatas. Meski mengandung humor namun ada point-point yang bisa kita tangkap dari humor bisnis di atas...

Apakah anda bisa melihat, mengapa bangsa ini selalu ada keributan ?

Kisah Perampokan diatas, adalah representing segala sesuatu yg terjadi di Negara ini.

Rabu, 14 Juni 2017

Ganda

Apa yang kau beri ke perempuan, ia akan mengembalikannya padamu lebih hebat lagi. Jika kau memberinya sperma, ia akan memberimu bayi. Jika kau memberinya rumah, ia akan memberimu tempat untuk pulang. Jika kau memberinya perhiasan, ia akan memberi makanan. Jika kau memberinya senyuman, ia akan memberimu hatinya.

"Perempuan melipat gandakan".

Jadi, jika kau menganggapnya sampah, siap-siap di-anggapnya sebagai kotoran. 

Senin, 12 Juni 2017

Bandingkan

Kita semua ditempatkan di situasi yang berbeda-beda, dan dengan rasa sakit yang berbeda-beda juga. Pernah gak sih mikir kita terkadang terlalu fokus dengan rasa sakit, dan selalu membanding-bandingkan?

"Ah si A mah enak, cintanya dibalas si B." cinta dibalas mah memang enak, but we don't know sebenarnya mereka itu seperti apa. Lalu si B bilang "Ah si A mah hidupnya kaya raya, semuanya ada." padahal si A nangis tiap malam dengerin orang tuanya bertengkar.

Intinya, kita stop aja membanding-bandingkan. Semua ada pro and cons nya sendiri. Yuk, mulai dari hal sederhana, dengan tidak membanding-bandingkan penderitaan kita dengan orang lain. We are all a warrior.

Oh iya, jangan menggantungkan kebahagiaan kita dengan orang lain juga, be your own happiness. Karena kita raja bagi diri kita sendiri

Much love, XD.

Jangan lupa b a h a g i a.

Banyak peran

Lucu bukan? ketika seseorang bisa memainkan banyak peran dihidupmu; menjadi seorang teman, kekasih dan

























































orang asing.

What If

What if in the future, we will meet again, but as a stranger. A stranger with memories, but what if, it's still possible for us to fall in love, once again? and what if, that time, everything will work perfectly?

— And what if and what if..

Salah logika

Kesalahan logika yang dalam bahasa Inggris disebut 'logical fallacy' adalah hal yang seharusnya dihindari tapi justru umum dijumpai dalam setiap perdebatan, mulai dari yang disiarkan di tivi, debat di warung kopi, debat di SMA, sampai pada debat di sosial media.

Logical fallacy yang paling sering dijumpai ada 6, sbb.:

1. ARGUMENTUM AD HOMINEM
Yakni menyerang pribadi lawan, bukan argumennya. Contoh:
A : "Kita harus senantiasa menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia."
B : "Lho keluarga kamu sendiri berantakan kok, jangan sok ngurusin orang lain deh kalau ngurus anak bini sendiri aja gak bisa!"
Kesalahan: Alih-alih mematahkan argumen si A, si B justru langsung "menghunus keris" padanya. Jadi, si B shoots the messenger, not the message.

2. STRAWMAN FALLACY
Yakni menciptakan 'manusia jerami' (image palsu) untuk diserang, bukan argumen aslinya. Contoh:
A : "Hari ini ada acara sama teman, jadi gak bisa nganterin kamu ke mall."
B : "Jadi kamu udah males antar jemput aku? Udah gak sayang lagi sama aku? Kamu egois!"
Kesalahan: si A hanya bilang demikian, mengapa si B melontarkan argumen (manusia jerami) yang tidak relevan? Biasanya yg nuduh egois itulah yg egois asli.

3. APPEAL TO EMOTION
Yakni menggunakan emosi sebagai dasar sebuah argumen. Contoh:
A : "KPK menangkap tangan Staf Menteri Hukum dan HAM bernama Afi sebagai penerima suap."
B : "Tidak mungkin, selama ini dia sangat baik dan bijak. Lihat saja tulisan-tulisannya dan penampilan dia yang sangat agamis itu!"
Kesalahan: Yang bisa dijadikan tolak ukur sebuah kebenaran adalah data dan bukti empiris, bukan penilaian berdasarkan emosi yang subyektif ataupun agama seseorg.

4. ARGUMENTUM AD POPULUM/BANDWAGON FALLACY
Yakni mendasari kebenaran argumen dengan suara mayoritas. Contoh:
A : "Menurut penelitian, merokok tidak baik bagi kesehatan."
B : "Orang jaman dulu kebanyakan merokok, tapi mereka sehat-sehat aja tuh!"
Kesalahan: B tidak otomatis mematahkan kebenaran argumen A hanya karena dia menyimpulkan suatu penilaian dari pandangan terhadap mayoritas.

5. APPEAL TO AUTHORITY
Yakni mendasarkan argumen pada pendapat orang yang berpengaruh/punya otoritas. Contoh:
A : "Ada apa dengan sekolah itu?"
B : "Kata Pak Bupati, sekolah X adalah sekolah yang paling angker di daerah sini. Berarti benar kan dugaanku!"
Kesalahan: Hanya karena Pak Bupati mengatakan suatu hal, bukan berarti hal itu otomatis jadi kebenaran.

6. FALSE DILEMMA
Yakni sering juga disebut dengan 'argumen hitam-putih', sederhananya adalah argumen yang "kalau tidak gini pasti gitu". Contoh:
A : "Dukung KPK atau tidak?"
B : "Tidak"
A : "Jika tidak dukung KPK berarti koruptor!"
Kesalahan: A melontarkan kesimpulan "koruptor" pada B sebagai satu-satunya opsi, padahal A tidak seharusnya mengesampingkan faktor2  lain yang bisa mendasari keputusan B tidak mendukung KPK, dan bisa saja si B pun tidak anti KPK.

6 macam Fallacy tsb di atas hanya sebagian saja, sisanya bisa Anda cari

Usahakan untuk tetap menjaga kesantunan dan etika.

Selamat merawat akal sehat,  yaa..

Minggu, 11 Juni 2017

Tentang Jarak

Jarak bisa berarti banyak hal.

Ribuan kilometer terpaut. Dia di ujung dunia yang satu, kamu di ujung dunia lainnya.

Penantian terhadap dering telepon. Nada-nada sambung yang tak jarang tidak terjawab, menimbulkan tanya dimana ia berada? Sibuk kah?

Pucuk-pucuk surat dalam kotak pos. Goresan-goresan emosi tergulir jelas dalam kalimat-kalimat penuh tekanan.
Ia rindu.

Itu jarak.

Namun tunggu,
Bagaimana dengan mereka?

Yang berjarak antara masjid dan pura?
Menyerukan cinta dan kasihnya dengan cara yang berbeda.
"Jika Istiqlal dan besakih bernyawa, apakah mereka akan saling jatuh cinta, seperti kita?"

Bagaimana dengan dia?

Yang berjarak antara akhirat dan dunia?
Menguapkann kerinduan lewat doa dan air mata. Menahan sesak di dada yang penyembuhnya pun sudah tak kasat mata.

Jarak. Jarak. Jarak.
Aku sudah muak.

Krisis moral

Ada seorang perempuan berjalan di muka publik tanpa mengenakan busana. Dia berbelanja, membawa banyak barang, dan... kau tau, tanpa busana.

Orang-orang berkata, ia mengganggu kenyamanan publik. Ia melakukan pornoaksi. Ia memalukan. Ia meresahkan masyarakat. Ia menjijikan dan hina dina.

Lalu apa yang dilakukan orang-orang? Mengambil ponsel mereka dari saku, membuka aplikasi kamera dan merekamnya. Tidak cukup merekamnya, mereka menyebarluaskannya. Ke teman-teman, ke sanak saudara, bahkan ke media sosial.

Kebodohan yang membuat kita, seharusnya, tidak habis pikir.

Mengapa tidak ada dari mereka yang menghampiri si perempuan, memberikan kain atau apalah untuk melindungi tubuhnya dari santapan mata publik yang nyinyir, mengajaknya ke suatu tempat tertutup, atau mengantarnya pulang? Tidak adakah?

Jadi merekam hal itu dengan ponsel pintar dan menyebarluaskan ke media adalah tindakan yang lebih pintar daripada menghampiri dan menawarkan bantuan. Pintar sekali.

Benar ada orang-orang yang melaporkan tindakan si perempuan ke kantor polisi, tapi saya masih bertanya-tanya, untuk apa? Supaya si perempuan ditangkap dan dipenjara? Kau sendiri tidak tahu asal muasal penyebab ia melakukan hal itu. Kau sendiri tidak peduli saat si perempuan berjalan di depanmu, kau dari jauh mungkin menegurnya, tapi bagimu cukup rekaman bagus tersimpan untuk kau laporkan. Kau sama sekali tidak menolong apa-apa.

Orang-orang membicarakannya di media sosial. Rekaman video itu muncul di mana-mana, diikuti drama-drama tentang gadis kaya yang putus hubungan dari pacarnya, gadis kaya yang tinggal di apartemen mewah, apapun saja yang membuat keriuhan ini jadi semakin seru. Oh! Jangan lupa hadiah menarik yang dijanjikan kepolisian bagi siapa saja yang berhasil mengungkap identitas si perempuan.

Pertanyaan menariknya, apakah jika yang berjalan tanpa busana itu adalah laki-laki, bukan perempuan, kau akan melakukan hal yang sama? Media akan memberitakan hal yang sama? Publik akan sama tertariknya? Tidak.

Di negara ini, kau mungkin sudah terbiasa melihat manusia-manusia 'terbuang' di jalan-jalan, lusuh, tanpa busana, tanpa tujuan, hilang akal, tak dianggap oleh keluarganya. Dan kau tidak peduli jua, bahkan tidak merekamnya untuk 'dijual' ke media sosial, kecuali untuk jadi bahan candaan.

Pernah melihat sebuah candaan tentang foto pria tanpa busana mengendarai motor? Entah datang darimana foto itu, saya juga tidak akan menyertakannya supaya kamu bisa lihat dan ikut menertawakan. Tapi kita semua cukup tahu jenis komentar seperti apa yang hinggap pada foto seorang pria tanpa busana di atas motor itu. Foto itu menjadi meme, candaan, hiburan, tertawaan, tanpa ada yang mempertanyakan kenapa dan tanpa ada yang melaporkan ke polisi supaya si pria ditangkap dan dipenjara atas tuduhan pornoaksi.

Kita terlalu sering mengobjektifikasi orang lain, tubuhnya, perkataannya, sikapnya, tindakanya... entah sebagai sebuah kesalahan atau menjadi bahan tertawaan, tanpa pernah sedikitpun mencoba untuk memahami lebih dalam; ada apa dibalik itu semua. Kita terlalu pintar dan cekatan mengunggah hal-hal yang kita rasa menarik ke media sosial, untuk kesenangan pribadi, lupa pada dampaknya, lalu hanya bisa meminta maaf pada akhirnya.

Jadi, akal sehat siapa yang perlu dipertanyakan?

Jumat, 09 Juni 2017

Hate them

"Sometimes I get so excited telling people how much I hate them."

".....but why?"

"Because no matter how I tell people how much I love them, they leave."

— So I keep telling people how much I hate them, maybe they will stay?

Masa lalu

"Masa lalu, biarlah masa laluuuu...
Jangan kau ungkit, jangan ingatkan
akuuuu...."

Masa Lalu - Inul Daratista.

-----

Kamu tertawa, eh?
Hahahahahaha, saya juga kok.
Kocak ya lagunya?
Tapi kalau dilihat pemilihan kata dalam liriknya, maknanya dalam juga ya?

Hmm,
Kesalahan saya (atau mungkin kamu juga, entahlah) akhir-akhir ini adalah terlalu tergesa.
Tidak sepenuhnya berhenti untuk mendengar dan mengerti tapi sudah berkomentar saja.

Mungkin benar adanya maksud dari kutipan;

"Kegagalan terbesar dari komunikasi adalah manusia mendengar untuk menjawab, bukan untuk memahami."

Seseorang mungkin mendengar, namun belum tentu mengerti, apalagi peduli.

Semoga saya, kamu, serta siapa saja, mampu senantiasa memperbaiki diri.

Tulisan lama.
Aku sayang Inul (dan papi Adam)

Pluto

You are my sun,
but sometimes,
you shine too bright,
honey.
And it's burning my skin.
But still, I'll love you. 

You are my moon,
but I have to wait,
till the night comes,
to see you. 
And waiting is hurting me.
But still, I'll love you with
my skin burning and my heart
tired of waiting.

You are my stars,
but I got lost,  guessing,
which star you really are.
But still, I'll love you with
my skin burning,  my heart aching
and my mind confusing. 

You are my whole universe,
but what am I to you?

I am just your Pluto.

Because I am just
too
far
from
you.

— Your Pluto

Sabtu, 03 Juni 2017

Hanya aku

setelah malam, bangunlah aku dengan pertanyaan bernada sedikit surealis ---

"lalu, kau anggap aku ini sebagai apa selain sebagai makhluk yang di utus-Nya untuk selalu bisa menuliskan tentangmu?"

kerna, jika sebagai penulis puisi, terlalu banyak yang seperti itu di muka bumi ini.
tapi, jika sebagai yang mencintaimu, diantara mereka, mungkin, hanya aku saja.

Tenggelam

Bagaimana rasanya tenggelam?

       Pada kedalaman 30 meter di bawah air, manusia akan kehilangan kemampuan untuk mengenali arah. Tak mampu membedakan atas dan bawah, tak mampu menelaah.

        Kamu tak perlu berada dalam air untuk tenggelam ataupun menenggelamkan. Ada orang yang tiap hari tenggelam dalam dunianya sendiri, mereka minta pertolongan, sungguh mereka minta, namun seringkali kita makin menenggelamkan mereka. Mendorong kepalanya makin dalam, menaruh beban agar ia tak bisa keluar.

Lalu kita tertawa, karena menganggapnya drama.

Tulisan ini ditujukan;

    Untuk mereka yang menangisi diri mereka sendiri sebelum tidur, kemudian dengan berani menghapus segala jejak airmata dan menggantinya dengan tawa. Tak seorangpun yang tahu apa yang mereka rasa. Mereka ada, dan hidup disekitar kita.

    Untuk mereka yang menenggelamkan diri bersama buku dan pena di sudut ruang, karena tak ada seorangpun yang menganggap mereka normal dan mau menjadi teman. Persetan dengan label normal! Kalian pintar! Kalian berharga! Kalian spesial!

     Untuk mereka yang selalu menghindari kegiatan olahraga akibat kurang percaya diri dengan tubuh mereka. Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan artis elit pun punya selulit.

    Untuk mereka yang tidak mempunyai fasilitas sebaik teman sekelas. Hidup ini tidak rata, namun akan selalu adil. Semua kekurangan akan melebihkanmu pada sisi lain.

    Untuk mereka yang seringkali berpikir untuk menyerah. Kalian tidak sendiri. Semua akan baik-baik saja pada akhirnya.

Jumat, 02 Juni 2017

Fall

what
is
this

what
are
we

too
early
to
be
called
love

too
risky
to
be
in
love

f
a
l
l
i
n
g
for
you

i think,
i think i would
i might already did
because if i didn't
i wouldn't
ache
for
you.

—Pradhipta / 19:24