selama ini banyak banyak buku sejarah di sekolah yang menerangkan bahwa Douwes Dekker adalah penulis buku Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli. Isi buku menceritakan penderitaan rakyat selama 31 tahun sewaktu dilaksanakan tanam paksa. Buku itu menggegerkan warga Belanda, akhirnya tanam paksa dibubarkan. Douwes Dekker juga ikut mendirikan Indische Partij dan merupakan tokoh tiga serangkai. namun tahukah anda bahwa Douwes Dekker Multatuli dan Douwes dekker tiga serangkai adalah dua orang yang berbeda ?
Selama saya belajar sejarah dari SD-SMA tidak pernah ada guru sejarah yang menjelaskan tentang ini. jadi akhirnya tertanam dalam pikiran saya bahwa Douwes Dekker adalah satu orang yang menulis max havelaar dan juga tokoh tiga serangkai. hingga akhirnya kejanggalan muncul di benak saya ketika membaca tentang tiga serangkai. dan akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu.
Douwes Dekker merupakan nama keluarga (Surname) Belanda. atau kalau disini kita taunya Marga. dan kedua orang ini memiliki nama marga yang sama dan masih memiliki hubungan keluarga. Eduard Douwes Dekker atau Multatuli dan Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi
Eduard Douwes Dekker, yang mempunyai nama Samaran Multatuli lahir di Amsterdam, 2 Maret 1820. Dia adalah orang Belanda yang menentang keras Sistem Tanam Paksa (Culture Stelsel), Douwes Dekker menceritakan penderitaan rakyat pribumi karena tanam paksa dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar. Buku inilah yang banyak di baca orang orang liberal Belanda. buku ini salah satu yang mengilhami munculnya politik etis (Balas Budi) di Hindia Belanda. dan Eduard Douwes Dekker memiliki saudara bernama Jan Douwes Dekker yang memiliki cucu Ernest Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi). jadi bisa di bilang Eduard Douwes Dekker masih kakek dari Ernest Douwes Dekker.
Sementara, Ernest yang mempunyai nama lengkap Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (EFE Douwes Dekker) atau Danudirja Setiabudi lahir di Pasuruan 8 Oktober 1879. darah pribumi mengalir di tubuhnya. Mungkin sebab itu juga, dia lebih suka disebut sebagai orang Indonesia daripada orang Belanda. Pada awal pergerakan Nasional bersama Ki Hajar Dewantoro dan dr. Cipto Mangunkusumo yang tergabung dalam Tiga Serangkai, Danudirja Setiabudi mendirikan organisasi Indische Partij. Danudirja meninggal dan dimakamkan di Bandung tanggal 28 Agustus 1950. Dan mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Nasional.
Kedua orang ini memiliki kontribusi yang besar bagi bangsa kita. Eduard dengan Buku Max Havelaar yang membuka mata kaum belanda tentang kondisi rakyat hindia belanda dan Ernest dengan prinsip nasionalisme dan Indische Partij dalam Pergerakan nasional.
nah sekian.. semoga bermanfaat. jangan pernah merasa bosan belajar sejarah. apalagi sejarah tentang bangsa kita.
Sumber: wikipedia dan buku" sejarah SD-SMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar