Total Tayangan Halaman

Senin, 12 Juni 2017

Salah logika

Kesalahan logika yang dalam bahasa Inggris disebut 'logical fallacy' adalah hal yang seharusnya dihindari tapi justru umum dijumpai dalam setiap perdebatan, mulai dari yang disiarkan di tivi, debat di warung kopi, debat di SMA, sampai pada debat di sosial media.

Logical fallacy yang paling sering dijumpai ada 6, sbb.:

1. ARGUMENTUM AD HOMINEM
Yakni menyerang pribadi lawan, bukan argumennya. Contoh:
A : "Kita harus senantiasa menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia."
B : "Lho keluarga kamu sendiri berantakan kok, jangan sok ngurusin orang lain deh kalau ngurus anak bini sendiri aja gak bisa!"
Kesalahan: Alih-alih mematahkan argumen si A, si B justru langsung "menghunus keris" padanya. Jadi, si B shoots the messenger, not the message.

2. STRAWMAN FALLACY
Yakni menciptakan 'manusia jerami' (image palsu) untuk diserang, bukan argumen aslinya. Contoh:
A : "Hari ini ada acara sama teman, jadi gak bisa nganterin kamu ke mall."
B : "Jadi kamu udah males antar jemput aku? Udah gak sayang lagi sama aku? Kamu egois!"
Kesalahan: si A hanya bilang demikian, mengapa si B melontarkan argumen (manusia jerami) yang tidak relevan? Biasanya yg nuduh egois itulah yg egois asli.

3. APPEAL TO EMOTION
Yakni menggunakan emosi sebagai dasar sebuah argumen. Contoh:
A : "KPK menangkap tangan Staf Menteri Hukum dan HAM bernama Afi sebagai penerima suap."
B : "Tidak mungkin, selama ini dia sangat baik dan bijak. Lihat saja tulisan-tulisannya dan penampilan dia yang sangat agamis itu!"
Kesalahan: Yang bisa dijadikan tolak ukur sebuah kebenaran adalah data dan bukti empiris, bukan penilaian berdasarkan emosi yang subyektif ataupun agama seseorg.

4. ARGUMENTUM AD POPULUM/BANDWAGON FALLACY
Yakni mendasari kebenaran argumen dengan suara mayoritas. Contoh:
A : "Menurut penelitian, merokok tidak baik bagi kesehatan."
B : "Orang jaman dulu kebanyakan merokok, tapi mereka sehat-sehat aja tuh!"
Kesalahan: B tidak otomatis mematahkan kebenaran argumen A hanya karena dia menyimpulkan suatu penilaian dari pandangan terhadap mayoritas.

5. APPEAL TO AUTHORITY
Yakni mendasarkan argumen pada pendapat orang yang berpengaruh/punya otoritas. Contoh:
A : "Ada apa dengan sekolah itu?"
B : "Kata Pak Bupati, sekolah X adalah sekolah yang paling angker di daerah sini. Berarti benar kan dugaanku!"
Kesalahan: Hanya karena Pak Bupati mengatakan suatu hal, bukan berarti hal itu otomatis jadi kebenaran.

6. FALSE DILEMMA
Yakni sering juga disebut dengan 'argumen hitam-putih', sederhananya adalah argumen yang "kalau tidak gini pasti gitu". Contoh:
A : "Dukung KPK atau tidak?"
B : "Tidak"
A : "Jika tidak dukung KPK berarti koruptor!"
Kesalahan: A melontarkan kesimpulan "koruptor" pada B sebagai satu-satunya opsi, padahal A tidak seharusnya mengesampingkan faktor2  lain yang bisa mendasari keputusan B tidak mendukung KPK, dan bisa saja si B pun tidak anti KPK.

6 macam Fallacy tsb di atas hanya sebagian saja, sisanya bisa Anda cari

Usahakan untuk tetap menjaga kesantunan dan etika.

Selamat merawat akal sehat,  yaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar