Jarak bisa berarti banyak hal.
Ribuan kilometer terpaut. Dia di ujung dunia yang satu, kamu di ujung dunia lainnya.
Penantian terhadap dering telepon. Nada-nada sambung yang tak jarang tidak terjawab, menimbulkan tanya dimana ia berada? Sibuk kah?
Pucuk-pucuk surat dalam kotak pos. Goresan-goresan emosi tergulir jelas dalam kalimat-kalimat penuh tekanan.
Ia rindu.
Itu jarak.
Namun tunggu,
Bagaimana dengan mereka?
Yang berjarak antara masjid dan pura?
Menyerukan cinta dan kasihnya dengan cara yang berbeda.
"Jika Istiqlal dan besakih bernyawa, apakah mereka akan saling jatuh cinta, seperti kita?"
Bagaimana dengan dia?
Yang berjarak antara akhirat dan dunia?
Menguapkann kerinduan lewat doa dan air mata. Menahan sesak di dada yang penyembuhnya pun sudah tak kasat mata.
Jarak. Jarak. Jarak.
Aku sudah muak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar